Minggu, Juli 27, 2008

Reuni 98 di Pontianak (22 Juli 2002)

Reuni ini dilaksanakan di rumah teman kita Iim, yang diprakarsai teman2 yang tinggal di Pontianak, antara lain Iim, Ninin, Bambang, Ody, Adeconda, dan Azri.
Ramai juga loh yang hadir dalam acara ini, sekitar 60an orang teman kita hadir dari semua kelas angkatan 98. Reuni ini adalah reuni kedua 98 setelah reuni di Jogya.
Berikut foto2 nya :)



















Cowok2nye..... dress code.... cowok : hitam ---- cewek : merah







Minggu, Juli 20, 2008

Foto Kenangan -part 3-

Nah...sekarang foto teman2 kita dari kelas 3 IPS 1 :D
Sumber dari Uli "Raul" :D












































































































Rabu, Juli 16, 2008

[renungan] Koin Emas..

Seorang Bijak duduk merenung sambil memandangi sekeping koin emas miliknya,
"Untuk apa koin ini terus kusimpan?, bukankah akan lebih berguna jika kuberikan kepada seorang yg lebih membutuhkannya?" gumamnya dalam hati.

Beberapa saat kemudian ia berdiri dan berjalan-jalan. Di perjalanan ia bertemu dan berbincang-bincang dengan seorang gadis kecil, kemudian memberikan koin emasnya. Mata gadis kecil itu tidak berkedip saat menerima koin emas tersebut, ia tak percaya bahwa koin itu kini menjadi miliknya. Ia pun pulang dengan 1 tekad, "Koin ini akan kuberikan kepada mama, dia tentu akan senang karena bisa membeli kebutuhan hidup kami."

Ibu gadis kecil itu sangat senang menerima koin emas tersebut dan dia bersiap-siap pergi ke kota untuk berbelanja. Di perjalanan hatinya berbelas kasihan saat melihat seorang tunawisma yang meringkuk kedinginan. "Mungkin koin ini lebih baik kuberikan kepadanya, toh Tuhan masih memberkati keluargaku dengan rumah, pakaian dan makananan yg layak," pikirnya. Ia pun mengambil koin emas itu dan memberikannya kepada si tunawisma.

Si tunawisma merasa sangat beruntung, Ia seperti mendapat durian runtuh. Digenggamnya koin emas itu erat-erat dan ia berjalan tertatih-tatih menuju tempat kumuhnya. Di tempat kumuh ia mendapati penghuni baru, seorang pria yang buntung dah buta, yang duduk dengan wajah yang sedih.

"Aku Jauh lebih beruntung dari orang ini.Tadi aku tidak memiliki apa-apa sebelum menerima koin emas ini. Kalau aku memberikannya kepada pria ini, sesungguhnya aku tidak rugi karenan aku mendapatkannya dengan cuma-cuma. Tuhan pasti masih memeliharaku walau tanpa koin emas ini," Kata si tunawisma yang murah hati itu sambil memberikan koinnya ke tangan si buta.

Sore harinya si orang bijak tadi berjalan-jalan ke tempat kumuh dan berbincang-bincang dengan si buta pemilik koin emas itu. Ia memperlakukan si buta seperti sahabatnya sendiri, sehingga hati si buta yang dingin menjadi hangat. Ia merangkul si buta dan berkata, " Sobat, sekarang aku tidak memiliki barang yang berharga untuk kuberikan kepadamu selain dari persahabatan." Mendengar itu kini si buta tahu bahwa di dunia ini masih ada orang yg perduli kepadanya, bahkan menggangapnya sebagai sahabat. Ia menangis karena bahagia, persahabatan yang dinyatakan si orang bijak itu kini telah mengusir kegelapan dari hatinya. Ia memegang erat tangan sahabatnya dan menyelipkan koin emas miliknya sambil berkata , "Ini, terimalah sebagai tanda persahabatan kita." (lounge kaskus)
-----------------------------------------------------------
indahnya jika kita bisa saling memberi...:D

Minggu, Juli 13, 2008

Refresh Memori dengan Foto -part 2-

Ini adalah foto-foto kenangan dari teman-teman kita di kelas Blaze (1B,2B)
Hehehehe..masih pada culun yah :)





a Quote from Kungfu Panda

Teman-teman pasti pada suka nonton kan? Saya siy suka :). Kungfu Panda, film kartun yang sedang diputar di bioskop saat ini. Lucu banget :D
Tapi dibalik kelucuannya, ada hal yang mendalam dari film ini. Ada satu quote yang diucapkan oleh Master Oogway kepada Master Shifu :


"Yesterday is history, tomorrow is mistery, and today is a gift. That's why they call it present"


Artinya kita harus menghargai hari ini sebagai sebuah hadiah besar dalam hidup kita. Hari ini hanya ada saat ini. Tidak besok, tidak di masa lalu. Berhubung kita hidup di semesta dengan waktu yang linear, jika hari ini telah berlalu, maka dia akan menjadi sejarah dari hidup kita. Tidak dapat kita kembali, dan mengulang apa yang telah terjadi. Apa yang kita lakukan saat ini menjadi konsekuensi di masa yang akan datang.
Masa-masa SMA kita memang masa lalu yang telah menjadi bagian dari hidup kita, tapi masa lalu itu lah yang membentuk masa sekarang. Masa depan memang misteri, tapi bukan berarti tidak bisa kita rencanakan.

Semoga hari ini adalah hari yang penuh dengan hadiah untuk kita semua :)

Rabu, Juli 02, 2008

[renungan] Pengalaman Masa Lalu

Kutu loncat adalah binatang yang memiliki loncatan paling tinggi dibandingkan dengan serangga yang lain. 
Binatang ini bisa meloncat 300 kali dari tinggi badannya. 
Meski demikian, sebuah percobaan yang dilakukan terhadap binatang ini membuat kesimpulan yang sungguh unik. 
Seekor kutu loncat dimasukkan ke dalam sebuah kotak korek api dan dibiarkan berada dalam kotak itu dalam jangka waktu yang cukup lama. 
Saat kutu loncat ini meloncat, maka ia selalu membentur kotak korek api ini. 
Setelah kutu loncat ini dikeluarkan dari kotak korek api ini, berapa tinggi loncatannya sekarang? 
Tidak lebih dari tinggi kotak tersebut yang selama ini telah mengurungnya!
Begitu bodohnya kutu loncat tersebut, demikian pikir kita. Bukankah ia sudah tidak berada di dalam kotak itu lagi? 
Mengapa ia tidak bisa meloncat lebih tinggi seperti sebelum ia dimasukkan ke dalam kotak tersebut? 
Jawabannya sederhana, karena pengalaman dalam kotak korek api itu sudah membentuk cara pandangnya bahwa ia tidak lagi bisa meloncat lebih tinggi dari ukuran kotak itu. 
Cara pandang yang terus terbawa meski ia sudah keluar dari kotak korek api tersebut!

Sejujurnya kita pun seringkali seperti kutu loncat itu. 
Sampai hari ini, pengalaman-pengalam an masa lalu telah membentuk cara pandang kita tentang hari ini dan hari depan kita. 
Jika masa lalu kita banyak diwarnai dengan kegagalan maka kita pun berpikir bahwa semua hal yang akan kita lakukan juga pasti gagal. 
Hal-hal buruk yang terjadi di masa lalu membentuk pola pikir kita menjadi negatif. 
Membentuk kita menjadi manusia pesimis, selalu merasa diri tak berguna, selalu merasa tak bisa, bahkan membiarkan pengalaman masa lalu membunuh potensi kita dan membunuh masa sekarang maupun masa depan kita. 

Jika benar bahwa kita hidup di bawah bayang-bayang masa lalu, saya sarankan kepada Anda untuk menguburkan masa lalu Anda. 
Jangan pernah mau membiarkan hidup dibatasi masa lalu. Jangan pernah menengok ke belakang. Arahkan diri dengan apa yang ada di depan kita. 

Saya lebih menyukai mimpi masa depan, daripada sejarah masa lalu (Mike Murdock)

tetap semangat.................

----------------------------------------------------------------------------

(http://kalimantanbarat.co.cc)

Kenanganku di Kelas 1 F -part 1-

By : Yudhiarma (1F,2F,3IPA4)

Pagi itu, aku agak kesiangan bangun. Segera saja aku mandi dan berangkat ke SMU 1 Pontianak, sekolah dimana aku akan menuntut ilmu selama 3 tahun ke depan. Dengan masih menggunakan seragam putih-biru, dan emblem osis SMP 3, sekolah diseberang, aku datang menggunakan sepeda tua ku. Saat memasuki halaman depan SMU 1, aku sudah telat. Yang lain telah berkumpul di halaman upacara, untuk mendengarkan sambutan dari kepala sekolah, (Almh) Ibu Sri Soekatijah. Aku pun asal masuk saja di barisan yang ada, karena aku memang tak tahu aku di kelas yang mana. Selesai upacara, kami pun mulai membagi diri ke kelas masing-masing. Namun berhubung saya terlambat, saya tidak tahu saya masuk di kelas yang mana. Saya pun menanyakan kepada senior di kelas mana saya akan berada. Senior tersebut menginformasikan kalo saya masuk ke kelas 1 F.
Setelah agak berkeliling di unit kelas baru, saya akhirnya menemukan kelas 1 F. Letaknya kalo pas kita kelas 3, di kelas 3 IPA 3. Saya masuk ke kelas tersebut, dan saya menemukan tak ada bangku kosong di deretan depan, kecuali satu di bagian paling belakang di baris no 3 setelah pintu. Saya pun mengambil tempat tersebut. Sudah duduk seorang murid baru di meja tersebut. Saya pun menanyakan apakah bangku ini kosong? Dijawabnya iya. Kami pun berkenalan. Namanya Zulmeini, dari SMP 11 (sekarang SMP 10 ). Kelak, selama 2 tahun, Zulmeini akan menjadi teman sebangku saya. Saya memperhatikan teman-teman sekelas. Sebagian besar berasal dari SMP 3, sekolah asal saya. Tapi tidak ada satupun yang saya kenal dekat. Yaaa....maklum, saya memang gak gaul.
Selama seminggu, penataran P4 pun dilakukan. Terus terang saya bosan dengan kegiatan seperti ini. Tapi ya mau bagaimana, waktu itu Pancasila sangat penting untuk ditanamkan di otak orang-orang muda :) (sekarang masih gak yah?).
Saya masih sulit untuk bergaul, karena memang saya ga banyak kenal teman-teman sekelas saya ini. Beberapa teman yang dah ngetop kayak Ade Badak atau Ade Sandi (known as Adeconda in the near future), Nugie (Nugroho Nur Arifin), Icha Dongkol (Risza Pardiani) dan Cici (Desy N. Arbani). Yang saya ga begitu kenal, tapi saya tau mereka dari SMP 3, seperti Lia (Retha Pascalia), Shanti (Shanti Mira Soraya), dan Nina Kirana. Ada juga seorang teman yang sudah saya kenal dari kelas 2 SD, yaitu Rubi (M. Rubiyanto). Tapi lama kelamaan, saya akhirnya bisa berbaur dengan teman-teman sekelas.
Lepas penataran P4, kami ternyata terusir dari gedung baru :(. Malah dapat tempat yang jelek, di gedung lama :(. Gimana siy? Ternyata semua ini hanya tipuan?? Hehehehe..... sedikit emosi waktu itu :p. Di kelas 1 F yang baru (tapi bangunan lama), saya tetap memilih tempat duduk sesuai baris saya di kelas lama (yang bangunannya baru). Begitu juga teman-teman yang lain. SMU benar-benar suatu pengalaman yang baru bagi saya. Apalagi saat bertemu pelajaran kimia, saya benar-benar bingung!! Maklum, di SMP kan ga ada belajar kimia. Ada siy...campur2 dikit dengan fisika, itu pun saya ga bisa. Untunglah Bu Solina (guru Kimia) adalah guru yang baik. Berbeda dengan pelajaran fisika, saya agak stres!!. Abis gurunya tadinya Pak Fadil (yang jadi kepala sekolah sekarang), yang saya juga agak bingung dengan cara mengajarnya, dan diganti dengan guru lain (guru pindahan, saya lupa namanya). Ternyata guru yang baru tidak memberikan saya pencerahan yang lebih baik. Maka berakhirlah nilai fisika saya di Cawu I dengan angka 5. Angka yang seumur2 sekolah baru saya dapat 1 kali. Agak stres, saya coba meningkatkannya dengan lebih memperhatikan guru mengajar, naik, tapi tidak signifikan. Jadi 6 (hehehehe...dasar emang dah kurang, tetep aja kurang :p).
Diantara semua pelajaran yang ada di kelas 1, saya sebenarnya sangat mengandalkan pelajaran Seni Rupa. Tapi tak disangka, nilai saya ancur!! Cuma dapat 6 (atau 7 yah?)!! Entah gimana pandangan Ibu Guru (yang saya lupa namanya) terhadap pekerjaan saya. Saya sempat sakit hati (sekarang siy ga lagi) ketika hasil karya saya dibilang jelek (emang jelek siy.... cuma inovatif). Sebuah botol kaca yang saya cat dari arah dalam. Saya terinspirasi dengan lukisan kaca yang ada di rumah saya, dan saya ingin membuatnya di dalam sebuah botol dengan tingkat kerumitan yang lebih tinggi. Begitu juga dengan gambar-gambar saya, gak pernah dinilai baik. Padahal dari jaman TK sampe SMP, gambar saya ga pernah dicemooh. Begitu juga saat penilaian nyanyi (kalo yang ini memang suara saya jelek ;p), nilai saya rendah. Dan saya memang punya kelemahan tidak bisa memainkan alat musik. Hiks.... hilang lah harapan saya untuk mendapatkan nilai bagus untuk pelajaran seni rupa.
Lain hal nya dengan pelajaran, lain hal nya pula dengan penampilan. Seperti yang kita ketahui bahwa SMU 1 ketat minta ampun soal penampilan. Pake sepatu yang ga hitam, disuruh ganti. Pake rok pendek, dibetas, dan saya juga selalu kebagian sial soal rambut. Sependek apapun rambut saya, sepertinya saya ga pernah lolos dari razia rambut!!!. O My GOD!!! Saya ingat waktu itu sekitar Cawu II, tim razia datang ke kelas saya, mulai mencari bentuk2 penampilan yang diluar standar mereka. Saat itu saya merasa tenang, karena saya merasa rambut saya sudah pendek, karena beberapa hari sebelumnya saya sudah potong rambut. Tapi apa dikata, Ibu Elis memanggil saya, dan mulai menghancurkan rambut saya yang sudah rapi. Zulmeini, teman sebangku saya bilang, "Kok rambut kau dipotong sih Yud? Kan dah pendek?". Saya tak bisa menjawab apa-apa lagi selain "Ntah". Keesokan harinya rambut yang ketak-ketak tersebut saya rapikan sehingga saya punya rambut yang super pendek, kayak tentara (seumur2 ini pertama kalinya saya berambut seperti itu).
Hehehehehe....kok kenangan buruk terus yah? Ga juga siy... ada juga kenangan bagus. Mau tau?
Okeh....saya ceritain di part 2 aja yah :p


Kelas 2 F, the Falcon hasil evolusi 1 F