Rabu, Juli 02, 2008

[renungan] Pengalaman Masa Lalu

Kutu loncat adalah binatang yang memiliki loncatan paling tinggi dibandingkan dengan serangga yang lain. 
Binatang ini bisa meloncat 300 kali dari tinggi badannya. 
Meski demikian, sebuah percobaan yang dilakukan terhadap binatang ini membuat kesimpulan yang sungguh unik. 
Seekor kutu loncat dimasukkan ke dalam sebuah kotak korek api dan dibiarkan berada dalam kotak itu dalam jangka waktu yang cukup lama. 
Saat kutu loncat ini meloncat, maka ia selalu membentur kotak korek api ini. 
Setelah kutu loncat ini dikeluarkan dari kotak korek api ini, berapa tinggi loncatannya sekarang? 
Tidak lebih dari tinggi kotak tersebut yang selama ini telah mengurungnya!
Begitu bodohnya kutu loncat tersebut, demikian pikir kita. Bukankah ia sudah tidak berada di dalam kotak itu lagi? 
Mengapa ia tidak bisa meloncat lebih tinggi seperti sebelum ia dimasukkan ke dalam kotak tersebut? 
Jawabannya sederhana, karena pengalaman dalam kotak korek api itu sudah membentuk cara pandangnya bahwa ia tidak lagi bisa meloncat lebih tinggi dari ukuran kotak itu. 
Cara pandang yang terus terbawa meski ia sudah keluar dari kotak korek api tersebut!

Sejujurnya kita pun seringkali seperti kutu loncat itu. 
Sampai hari ini, pengalaman-pengalam an masa lalu telah membentuk cara pandang kita tentang hari ini dan hari depan kita. 
Jika masa lalu kita banyak diwarnai dengan kegagalan maka kita pun berpikir bahwa semua hal yang akan kita lakukan juga pasti gagal. 
Hal-hal buruk yang terjadi di masa lalu membentuk pola pikir kita menjadi negatif. 
Membentuk kita menjadi manusia pesimis, selalu merasa diri tak berguna, selalu merasa tak bisa, bahkan membiarkan pengalaman masa lalu membunuh potensi kita dan membunuh masa sekarang maupun masa depan kita. 

Jika benar bahwa kita hidup di bawah bayang-bayang masa lalu, saya sarankan kepada Anda untuk menguburkan masa lalu Anda. 
Jangan pernah mau membiarkan hidup dibatasi masa lalu. Jangan pernah menengok ke belakang. Arahkan diri dengan apa yang ada di depan kita. 

Saya lebih menyukai mimpi masa depan, daripada sejarah masa lalu (Mike Murdock)

tetap semangat.................

----------------------------------------------------------------------------

(http://kalimantanbarat.co.cc)

Tidak ada komentar: